Udara di bawah kanopi hampir selalu lembab. Pohon-pohon mengeluarkan air melalui pori-pori daun (stomata). Proses penguapan ini disebut transpirasi. penguapan ini menyebabkan setengah dari curah hujan di hutan hujan.Tanaman hutan hujan melakukan banyak adaptasi terhadap lingkungan. Dengan curah hujan yang tinggi, tanaman beradaptasi untuk meloloskan air dari daun mereka dengan cepat sehingga cabang tanaman tidak terbebani. Banyak tanaman memiliki ujung tetes dan alur daun, dan beberapa daun memiliki lapisan berminyak untuk menumpahkan air. Daun-daun yang lebar digunakan untuk menyerap sinar matahari sebanyak mungkin. Beberapa pohon memiliki tangkai daun yang berubah seiring dengan pergerakan matahari sehingga mereka selalu menyerap cahaya dalam jumlah maksimum. Daun di atas kanopi berciri hijau gelap, kecil dan kasar untuk mengurangi kehilangan air di bawah sinar matahari yang kuat. Beberapa pohon menumbuhkan daun yang lebar pada tingkat yang lebih rendah dan menumbuhkan daun kecil di kanopi atas. Tanaman lain tumbuh di atas kanopi untuk mendapatkan sinar matahari. Tanaman tersebut adalah epifit seperti anggrek dan bromeliad.
Lebih
dari 2.500 spesies tanaman merambat tumbuh di hutan hujan. Liana tumbuh dari
semak kecil yang tumbuh di lantai hutan, ia menumbuhkan sulur untuk menggapai
pohon dan mencapai sinar matahari di atas kanopi. Tanaman merambat tumbuh dari
satu pohon ke pohon lain dan membentuk 40% dari daun kanopi. Rotan anggur
memiliki duri di bagian bawah daunnya yang menunjuk ke belakang sebagai
pegangan anakan pohon.
Tidak
ada spesies dominan di hutan hujan tropis. Pohon dari spesies yang sama sangat
jarang ditemukan tumbuh berdekatan. Keragaman hayati dan pemisahan spesies
mencegah kontaminasi massal dan kematian dari penyakit atau karena pertumbuhan
serangga. Keanekaragaman hayati juga menjamin bahwa akan ada cukup serbuk sari
untuk mengurus kebutuhan setiap spesies. Hewan tergantung pada bunga-buah
tanaman sebagai pasokan makanan sepanjang tahun.
Fauna
Kehidupan fauna sangat beragam. Hewan-hewan penghuni hutan hujan tropis berupa mamalia, burung, reptil, amfibi, dan serangga. Karakteristik hewan ini adalah memiliki warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan ketergantungan pada buah-buahan.
Hewan-hewan
yang hidup di hutan hujan tropis diantaranya adalah Kupu-kupu, Kumbang,
Kupu-kupu Sayap Bening, Capung, Kupu-kupu Burung Hantu, Ulat Kaki Seribu,
Belalang Sembah, Lutung Gading, Monyet, Gorilla, Lemur, Kera, Orangutan, Macan,
Ocelot, Kerbau, Babi Rusa, Kelelawar, Kapibara, Rakun, Gajah, Pemakan Semut
Raksasa, Berang-Berang Sungai, Tapir Malaya, Badak, Tapir, Babi Hutan, Beo
Abu-Abu Afrika, Enggang, Nuri Hitam, Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Leher
Emas, Bangau Bluwok, Motmot, Merpati Nicobar, Beo, Merak, Nuri Pelangi, Nuri
Merah, Enggang Badak, Scarlet Ibis, Scarlet Macaw, Swainson's Toucan, Toucan,
Kakaktua Kuning, Kadal, Anole, Bunglon, Iguana Fiji, Tokek Mata Hijau, Iguana,
Bunglon Daun, Leaf-Tailed Gecko, Biawak Rawa, Biawak Air, Ular, Boa
Constrictor, Piton Pohon Hijau, Buaya, Caiman/Alligator, Katak, Blue Poison
Dart Frog, Giant Monkey Frog, Green Poison Dart Frog, Katak Emas Panama, Katak
Tomat, Ikan Angelfish, Neon Tetras, Discus, lele, Danios, Gurame, ikan adu.
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.co.id/2012/11/bioma-hutan-hujan-tropis.html
Sumber : http://ragamorganisme.blogspot.co.id/2012/11/bioma-hutan-hujan-tropis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar