Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor Taurid Selatan akan
mencapai tingkat maksimum dari aktivitasnya pada 5 November 2016.
Beberapa "bintang jatuh" dari hujan meteor ini bahkan telah terlihat
setiap malam dari 20 Oktober hingga 30 November 2016.
Pada puncaknya, hujan meteor Taurid Selatan akan mencapai intensitas 10
meteor per jam (ZHR), itupun jika Anda mengamatinya di lokasi yang gelap
dan bebas polusi cahaya. Dan untungnya, Bulan masih berusia 6 hari pada
saat aktivitas puncak Taurid Selatan, sehingga cahayanya tidak
mengganggu pengamatan.
Titik radian atau titik khayal di langit di mana hujan meteor Taurid
Selatan ini muncul adalah di deklinasi 14° di rasi bintang Taurus. Pada
tengah malam, rasi bintang ini akan tampak berada di ketinggian 67° di
atas horizon timur laut daerah Anda.
Dengan begitu, untuk mengamati hujan meteor ini sangat direkomendasikan
pada tengah malam sampai menjelang Subuh. Anda juga tidak perlu teleskop
untuk mengamatinya, alias wajib dengan mata telanjang saja.
Hujan Meteor Taurid Utara
Setelah hujan meteor Taurid Selatan, pada 13 November ini akan terjadi
hujan meteor Taurid Utara. Perbedaannya, hujan meteor in terlihat di
sisi utara dari rasi bintang Taurus.
Tingkat intensitas pada puncaknya diperkirakan sekitar 10 meteor per jam
(ZHR). Sayangnya, Bulan akan berusia 13 hari pada saat aktivitas
puncak, sehingga menjadi begitu dekat dengan fase Bulan Purnama,
sehingga bisa meredupkan cahaya meteor yang redup dan mengganggu
pengamatan.
Titik radian hujan meteor ini berada di deklinasi 22° di rasi bintang
Taurus. Pada tengah malam, titik radian ini akan tampak pada ketinggian
60° di atas horizon utara daerah Anda. Pengamatan yang baik juga
disarankan mulai tengah malam dan tanpa teleskop.
Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor Leonid akan mencapai puncak aktivitasnya pada tanggal 18
November 2016. Intensitasnya bakal mencapai sekitar 20 per jam (ZHR)
bila diamati di lokasi pengamatan yang bebas polusi cahaya alias gelap
gulita. Sayangnya, Bulan akan berusia 19 hari pada saat aktivitas
puncak, sehingga bakal menjadi gangguan karena cahayanya yang terang.
Titik radian hujan meteor Leonid adalah pada deklinasi 22° di rasi
bintang Leo. Saat tengah malam, titik radian ini akan berada pada
ketinggian 7° di atas horizon timur daerah Anda. Pastikan langit cerah
saat melakukan pengamatan hujan meteor ini.
Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter
25 November 2016 Bulan dan Jupiter akan tampak berdekatan pada tanggal ini, keduanya akan
terpisah sejauh 1°50' satu sama lain di langit timur saat dini hari.
Dari Indonesia, pasangan benda langit ini akan terbit di langit timur
pada pukul 02:29 waktu setempat daerah masing-masing, atau 2 jam 57
menit sebelum Matahari terbit. Keduanya akan mencapai ketinggian 39° di
atas ufuk timur sebelum memudar cahayanya karena Matahari telah muncul
pukul 05:11 waktu setempat.
Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -10,6, dan Jupiter
di magnitudo -1,8. Keduanya akan berada di konstelasi Virgo.
Nah, itulah dia jadwal peristiwa langit sepanjang November 2016 yang
tentunya bisa diamati di seluruh Indonesia. Tetapi sayangnya ada beberapa peristiwa yang sudah terlewat ,.
Sumber : http://www.infoastronomy.org/2016/11/november-2016.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar